Rencana 12 % Pajak Naik, Rakyat Bertanya: Untuk Apa?

Berdasarkan Hasil Rapat Kerja Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dengan Menteri Keuangan yang dilaksanakan pada tanggal 13 November 2024, tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diamanatkan dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) dipastikan akan dinaikkan menjadi 12% per tanggal 1 Januari 2025 mendatang. Menurut pernyataan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, salah satu penyebab dari kenaikan tarif PPN dikarenakan PPN merupakan sumber utama pendapatan negara (APBN) sehingga harus dijaga kesehatannya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengatakan bahwa kebijakan ini bukannya membabi buta atau tidak punya afirmasi di bidang lain, seperti bidang Kesehatan, Pendidikan, bahkan makanan pokok, tetapi memang APBN harus tetap dijaga kesehatannya. Target pendapatan untuk APBN dari PPN setelah dinaikkan menjadi 12% adalah sebesar Rp945,1 T yang diharapkan dapat tercapai di tahun 2025. Tentunya kebijakan ini berdampak pada seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Jika dilihat secara objektif, kenaikan tarif PPN dari 11% ke 12% tidak terlalu besar tetapi tetap saja berimbas kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Berdasarkan Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, berikut adalah beberapa barang dan jasa yang terkena PPN:

a.     penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha;
b.     impor Barang Kena Pajak;
c.     penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha;
d.  pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
e.     pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
f.      ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak;
g.     ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak; dan
h.     ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.

Kebijakan ini menimbulkan banyak tanggapan negatif dari masyarakat, mereka mempertanyakan hasil apa saja yang telah diberikan oleh negara kepada mereka dalam penggunaan uang pajak selama ini. Pasalnya, saat penaikan tarif PPN menjadi 11% dahulu, pemerintah telah menjanjikan banyak hal tetapi tetap tidak dipenuhi. Trendingnya #PajakMencekik dan #TolakPPN selama beberapa hari terakhir menyatakan penolakan dari banyaknya masyarakat Indonesia terhadap kebijakan penaikan tarif PPN di tahun 2025. Masyarakat yang menolak kenaikan PPN ini berasalan bahwa selama ini pemerintah belum menggunakan APBN yang didapatkan dari pajak secara maksimal. Mereka menuntut jika ingin ada kenaikan tarif pajak, maka pemerintah harus memberi jaminan atau membuktikan bahwa dana yang ada akan dipergunakan dengan maksimal untuk pelayanan publik.

Penulis: Dzati Hanani Hidayat

KONTRIBUTIF MANDATORI BIODIESEL DAN UTILITAS EMISSION SAVING BIOFUEL DARI LIMBAH KELAPA SAWIT DALAM UPAYA NET ZERO EMISSION DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN NEGARA

 

Isu negatif kelapa sawit sebagai penyumbang karbon dioksida masih kerap hadir dalam upaya peningkatan budidayanya. Kelapa sawit diisukan tidak mampu berperan sebagai tanaman biasanya yakni sebagai penyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen pada proses fotosintesis. Sehingga tidak dapat menyimpan stok karbon dalam bentuk biomassa. Lalu meyimpulkan bahwa perkebunan kelapa sawit tidak berperan solutif terhadap peningkatan suhu global. Isu ini dikemas dengan julukan bahwasanya kelapa sawit adalah salah satu emitter gas rumah kaca akibat deforestasi, ekspansi lahan, dan pembakaran lahan. Emitter tersebut ialah karbon dioksida salah satu penyumbang gas rumah kaca.

Dengan demikian, perkebunan kelapa sawit selalu dihadapkan dengan black campaign emitter terbesar gas rumah kaca penyebab pemanasan global. Padahal isu peningkatan gas rumah kaca karena Perkebunan kelapa sawit tidak berdasarkan fakta dan data. Pada dasarnya setiap aktivitas di muka bumi ini akan menghasilkan emisi gas rumah kaca termasuk perkebunan. Namun, Perkebunan kelapa sawit juga berperan sebagai penyerap karbon dioksida lebih banyak daripada penyumbang gas Karbon dioksida. Berdasarkan sumber emisi FAO( 2021) emisi terbesar berasal dari sektor peternakan global sebesar 76%. Dan dari sektor pertanian padi sebesar 17%. Sehingga sangat jelas sekali bahwa Perkebunan kelapa sawit tidak berperan sebagai emitter terbesar pemanasan global (PASPI, 2023).

Aktivitas Perkebunan kelapa sawit yang dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca ialah sektor industri pada pembuangan limbah di Pabrik kelapa sawit. Dimana proses pengolahan CPO (crude palm oil) akan menyumbangkan gas metana, karbon dioksida, dan lain-lain sebagai emisi gas rumah kaca. Sehingga dalam menghadapi permasalahan ini, BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) menerapkan program mandatori Biodiesel. Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penerapan program mandatori biodiesel dilakukan untuk mencapai ketahanan dan swasembada energi menuju transisi energi yang adil dan merata.

Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah tetap berkomitmen untuk mendorong penggunaan sumber energi baru terbarukan, termasuk melaksanakan program mandatori biodiesel. “Mandatori biodiesel ini merupakan alternatif bahan bakar solar yang digunakan pada mesin diesel dan juga akan memberikan energi ramah lingkungan bagi Indonesia,” kata Airlangga. Kebijakan B35 diharapkan mampu menyerap 13,15 juta kiloliter biodiesel untuk industri dalam negeri. Penerapan kebijakan ini juga diperkirakan akan menghasilkan penghematan devisa sebesar USD 10,75 miliar dan meningkatkan nilai tambah industri hilir sebesar Rp 16,76 triliun. Kebijakan B35 juga diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 34,9 juta ton CO2. (BPDPKS, 2024).

Namun, alokasi penggunaan CPO sebagai biodiesel ini menimbulkan berbagai macam kontroversi karena persaingan pangan dengan energi. Alokasi CPO yang seharusnya untuk minyak goreng malah digunakan untuk pengolahan biodiesel. Sehingga harga minyak goreng akan melonjak tinggi karena kelangkaan. Dan jika menggunakan nabati lainnya akan menyebabkan deforestasi besar-besaran dan merukan lingkungan. Oleh karena itu program mandatori biodiesel ini harus diimbangi dengan efisiensi dan keberlanjutan dengan emission saving melalui biofuel dari limbah kelapa sawit. Limbah Perkebunan kelapa sawit jika dibiarkan begitu saja akan menyumbangkan emisi gas rumah kaca dan pencemaran lingkungan.

Limbah kelapa sawit ini ialah tandan kosong kelapa sawit, limbah cair kelapa sawit, dan pelepah kelapa sawit. Sehingga daripada limbah ini merusak lingkungan, maka limbah ini lebih baik diolah menjadi energi terbarukan di Pabrik Kelapa sawit. Energi Listrik yang biasanya berasal dari bahan bakar fosil digantikan dengan energi nabati dari limbah kelapa sawit itu sendiri. Sehingga bahan bakar fosil yang merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca akan digantikan dengan energi terbarukan biofuel dari limbah kelapa sawit. TKKS merupakan limbah padat yang dihasilkan pada saat pengolahan buah kelapa sawit.

Limbah ini dapat diolah menjadi bahan bakar nabati seperti biodimetil eter (DME) yang berpotensi menggantikan bahan bakar gas (LPG) dan solar. POME mengandung minyak nabati yang dapat diubah menjadi biofuel melalui proses seperti perengkahan katalitik, menghasilkan biofuel dengan sifat yang sesuai untuk digunakan sebagai bahan bakar. Bagian kelapa sawit yang tidak terpakai, seperti batang dan daunnya, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biofuel. Proses pengolahan ini membantu mengurangi limbah sekaligus menyediakan sumber energi terbarukan. Sehingga Pemanfaatan biofuel limbah kelapa sawit dapat mengurangi emisi gas rumah kaca karena mengolah penyumbang gas metana dan karbon dioksida di udara. Selain itu, Tindakan ini dapat diimbangi dengan ekspansi lahan kelapa sawit untuk peningkatan tanaman penyerap karbon dioksida.

Dengan demikian kelapa sawit akan berkontribusi dalam menghasilkan oksigen untuk mengimbangi emisi gas rumah kaca sembari mengurangi eksitensi gas emisi di udara. Dampak dari ekpansi Perkebunan kelapa sawit ini sendiri akan meningkatkan devisa negara karena produktifitas yang semakin meningkat. Selain itu akan berperan penting dalam program net zero emission 2060 dimana Perkebunan kelapa sawit akan menurunkan jumlah gas metana dan karbon dioksida.

Penulis : Eli Wahyuni Nasution

DAFTAR PUSTAKA

BPDPKS (2024). Mandatori Biodiesel Untungkan Rakyat Indonesia. bpdp.or.id. Jul 6, 2024 11:38

PASPI (2023).

Bimbel Panti: Upaya INBI Untuk Mewujudkan Kesetaraan Pendidikan di Indonesia

Dokumentasi INBI
Manusia kerap termotivasi untuk bertindak berdasarkan isu yang diresahkannya. Ketika seseorang merasa terhubung dengan masalah yang ada, dorongan untuk berkontribusi dan mencari solusi akan muncul. Hal ini dapat dilihat pada Raihan Jero Tampubolon, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU), yang mendirikan INBI untuk mewujudkan cita-citanya, yakni memberikan pendidikan yang setara dan berkualitas bagi mereka yang kurang mampu.

Organisasi yang berisikan relawan pendidikan ini telah didirikan sejak Juni 2023. Selama satu tahun masa aktifnya, INBI telah melaksanakan berbagai program kerja yang berinteraksi langsung dengan masyarakat, salah satunya adalah Bimbel Panti. Bimbel Panti merupakan kegiatan bimbingan belajar yang diadakan secara rutin oleh INBI sebanyak satu sampai dua kali setiap minggunya untuk anak-anak di panti asuhan. Pada periode ini, INBI melaksanakan Bimbel Panti di Panti Asuhan Agape Terehasan Indonesia, Medan.

Pada program Bimbel Panti, INBI mengajarkan berbagai mata pelajaran kepada anak-anak panti asuhan dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif. Hal ini membuat kegiatan tersebut sangat disenangi oleh anak-anak, bahkan menjadi agenda yang mereka nantikan tiap minggunya.

Rini (9 tahun), salah satu anak di Panti Asuhan Agape Terahasan turut menyampaikan kesan positifnya. "Seru, gara-gara kakak itu (INBI) ngajar kami menggambar, belajar ABCD dan nama-nama hewan dalam bahasa Inggris. Aku senang, kalau ada acara gini kami (anak-anak panti) pun senang. Jadi, kalau ibadah nanti kami mendoakan orang kakak (INBI),” ujar Rini pada Sabtu, (02/11/24).

Melalui program Bimbel Panti, INBI telah mengajarkan ilmu dan pengetahuan baru pada puluhan anak. Anak-anak yang sebelumnya belum lancar membaca dan menulis telah mampu melakukannya. Mereka juga berkesempatan mengekspresikan kreativitasnya melalui kegiatan-kegiatan seni bersama INBI.

Di masa mendatang, INBI berencana untuk berinovasi dalam Bimbel Panti dengan mengembangkan praktik-praktik yang dapat menumbuhkan minat dan bakat anak-anak panti melalui lokakarya dan berbagai kegiatan bermanfaat lainnya.

Dengan semua inisiatif mulia ini, INBI memiliki misi untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak bangsa dan membantu menyediakan akses bagi mereka yang kurang beruntung. “Kita sebagai anak muda harus berjuang demi kebaikan bersama. Jadi, aku harap para kita, mahasiswa, dapat secara aktif berkontribusi kepada masyarakat, khususnya untuk peningkatan sumber daya manusia di berbagai bidang dan keterampilan,” kata Jero.

Reporter : Jennifer Francesca

Eka Dalanta : Merajut Jalinan Sastra dan Literasi di Komunitas Ngobrol Buku

                         

Eka Dalanta Tarigan, seorang perempuan yang memiliki semangat tinggi dalam mendekatkan sastra dan literasi kepada masyarakat, telah menjadikan komunitas "Ngobrol Buku" sebagai tonggak penting dalam upayanya mewujudkan misi tersebut. Komunitas yang berdiri pada tanggal 20 Mei 2020 ini telah menjadi wadah yang berfungsi untuk mendekatkan sastra kepada khalayak luas.

Eka, yang sejak kecil sudah memiliki kecintaan yang mendalam terhadap buku, menjadikan sastra sebagai bagian tak terpisahkan dalam hidupnya. Bahkan, ia mengambil jurusan Sastra Indonesia saat berkuliah, inilah yang menjadi langkah awal dalam perjalanan panjangnya untuk mendekatkan sastra kepada masyarakat luas.

"Berangkat dari kecintaan kepada sastra Indonesia dan ingin memperkenalkannya kepada khalayak luas bahwa sastra itu sebenarnya tidak berat sama sekali. Ngobrolin karya sastra itu penting karena akan menjadikan kita sebagai pribadi yang memiliki rasa empati dan sikap yang memanusiakan manusia lain dengan baik," ucap Eka.

Komunitas Ngobrol Buku juga menjadi salah satu wadah di mana Eka berusaha mengenalkan dunia sastra kepada masyarakat melalui media sosial, terutama Instagram. Mereka secara rutin mengadakan diskusi melalui siaran langsung Instagram @ngobrol.buku setiap Jumat pukul 20.00 WIB. Selain itu, mereka juga melakukan kegiatan luring satu atau dua kali dalam sebulan.

Dalam upayanya untuk mengenalkan sastra dan meningkatkan literasi, Eka tidak hanya membatasi dirinya pada aktivitas komunitasnya. Ia juga aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengenalan sastra dan peningkatan literasi di wilayah Sumatera Utara. Pada 27 September 2023, Eka ditetapkan sebagai Duta Baca Daerah Kabupaten Karo Sumatera Utara periode 2023-2027. Hal ini menjadi bukti atas dedikasinya yang tinggi terhadap penyebarluasan informasi tentang sastra dan literasi.

Sebagai Duta Baca Karo, Eka bertanggung jawab untuk memainkan peran penting dalam meningkatkan literasi dan menginspirasi masyarakat Karo untuk gemar membaca. Upaya yang dilakukan oleh Eka sangat diharapkan dapat merangsang minat baca anak muda dan mendalami karya sastra.

Dengan semangatnya yang tak pernah surut, Eka Dalanta Tarigan dan komunitas Ngobrol Buku terus berusaha menjadikan sastra dan literasi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sumatera Utara. Harapannya, komunitas ini akan terus berkembang dan mengajak lebih banyak orang, khususnya anak muda, untuk menggali dan merasakan keindahan dunia sastra dan literasi.

Wajah Baru : Rektor ITSI Medan Berganti Dari Aries Sukariawan Ke Purjianto


SigmaLines-Kepemimpinan Aries Sukariawan SP., MP. Di Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) Medan telah berakhir dan tergantikan oleh sosok yang baru yang bernama Purjianto SE., MM. Dari keterangan resmi yang diperoleh Jumat (06/10/2023). Proses pergantian tersebut dilaksanakan di ruangan sidamanik ITSI Medan.

Purjianto akan didampingi oleh Wakil Rektor I Eka Bobby Febrianto SP., Msi, Wakil Rektor II Febriana Roosmawatise MSc., Ak. Ca dan Wakil Rektor III Ika Ucha Pradifta Rangkuti SST., M.Si.

Perlu diketahui bahwa pada masa periode 2019-2021 Aries Sukariawan dipercaya Menjadi Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIPAP). Lalu kampus yang merupakan milik Holding Perkebunan Nusantara tersebut bertransformasi menjadi Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) dan Aries ditunjuk menjadi Rektor pertama ITSI.

Tangan dingin Aries Sukariawan telah mampu membuat ITSI bertransformasi dengan smooth dan menjadi kampus favorit termasuk bagi para peserta Beasiswa Sawit dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Kepada para pimpinan yang baru Aries Sukariawan berpesan agar mampu berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan demi memajukan ITSI. Khususnya, kata dia, sebagai lembaga Pendidikan Tinggi yang fokus untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Nasional yang andal dan unggul. Aries mengatakan kini ITSI memiliki banyak berbagai kemajuan, di antaranya kini hadir empat Prodi baru, peningkatan jumlah kuota Mahasiswa, peningkatan signifikan Penerima Beasiswa Pendidikan. Kini kata pria kelahiran Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur, kini ada berbagai kegiatan Akademik yang mendukung Perkebunan Nasional juga sukses dihelat. Tidak lupa ia berterimakasih kepada Manajemen Holding Perkebunan dan seluruh mitra serta pemangku kepentingan atas bantuan, dukungan dan kolaborasi yang dilakukan selama ini.

Ia mengharapkan kedepan ruang mahasiswa dan lulusan untuk berkarir di PTPN dan Holding Perkebunan bisa lebih luas lagi. Kepada mahasiswa ITSI, Aries berpesan semangat menyelesaikan studi tepat waktu dan penuhi harapan orangtua. Kepada para pegawai, ia sampaikan terimakasih atas sinergi dan dedikasi demi majunya ITSI.   

Investigasi dan Indepth : Jurus Jitu Ungkap Kasus Korupsi


 

SigmaLines-Puluhan orang dari berbagai perwakilan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) padati Aula Hotel Jeumpa Mannheim. Dengan hajat ikuti Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) oleh LPM Perspektif. Berlangsung selama empat hari, terhitung dari 6-9 september.

Bertajuk kebebasan Pers dalam keberlangsungan Demokrasi : Proaktif Mengungkap Kasus Korupsi. Ketua panitia Journival Al Hafiz Akbar Ferdynanda jelaskan alasan pemilihan tema. Katanya untuk tingkatkan kemampuan LPM menghasilkan informasi akurat serta terpercaya. Terlebih perihal demokrasi dan korupsi.


Mengungkap hal yang belum terungkap. Ketua Jaringan Media Siber Indonesia Teguh Santosa paparkan mengenai Jurnalisme Investigasi. Didasari dengan informasi dari kesaksian korban dan dokumen pendukung.

Teguh, sapaan akrabnya, berikan perumpamaan mengkuliti bawang. Lapisan bawang yang memiliki lapisan lagi ketika dikupaskan akan ada lapisan lainnya.

“Jurnalisme investigasi itu seperti mengkuliti bawang, banyak lapisan-lapisan di dalamnya.” Ujar beliau.

Liputan investigasi memiliki risiko tinggi dan membutuhkan waktu yang lama dalam hasilkan karya jurnalisnya. Wawancara berbagai narasumber agar mendapati informasi terverifikasi serta pengumpulan dokumen pendukung salah satu yang menjadi faktornya. Teguh mencontohkan dalam peliputan investigasi kasus korupsi, pengumpulan bukti-bukti menjadi langkah awal sebelum penulisan. Dalam hal ini memerlukan riset yang lama.

Tutur Teguh, ia mengawali liputan dengan mengumpulkan bukti-bukti. Tentu sebelum penulisan dan waktu riset yang lama. Terkadang jurnalis wajib berperan lebih dalam. Seperti menyamar dan terlibat langsung. Jurnalis juga dapat menggali informasi lebih banyak saat tidak menggunakan identitasnya sebagai wartawan.

Akan tetapi teguh tidak menyarankan caranya. Karena melanggar kode etik jurnalistik. Wartawan harus profesional, seperti menggunakan identitasnya sebagai jurnalis. Jurnalisme investugasi punya resiko besar, karena berita yang diterima dapat membahayakan dirinya.

“jurnalisme investigasi resikonya besar baik sebagai jurnalis maupun narasumber dapat terancam.”

Maka diperlukan ruang aman bagi narasumber. Misalnya dengan menutup identitasnya dalam berita. Dalam kondisi tersebut, Teguh menjelaskan penulisan atribusi narasumber sudah cukup untuk verifikasi berita.

Atribusi narasumber sangat berpengaruh terhadap kepercayaan pembaca, ucap pria kelahiran Sumatera Utara itu.

Kebebasan pers hanya sebatas utopia pada masa orde baru. Bayang-bayang akan pembungkaman dan pembredelan jadi momok dalam otak. Seno Gumira Ajidarma, mantan pimpinan redaksi majalah Jakara Jakarta. Ia katakan karya fiksi dapat jadi alternatif saat tulisan tidak dapat dipublikasikan. Sebab aturan yang dapat membahayakan keselamatan jurnalis.

Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara merupakan kumpulan cerita pendek yang ditulis dari pengalaman Seno selama 23 tahun di Timur-Timor di saat konflik lagi berkobar. Menurut Teguh, keputusan ini jadi langkah yang minim risiko. Sebab buku Seno bersifat fiktif.

“Dalam liputan investigasi apabila lebih banyak mudarat daripada manfaatnya maka jurnalis harus berbesar hati,” ucap Teguh.

Alumnus Universitas Padjajaran itu jelaskan penulisan indepth. Ialah menggabungkan berbagai banyak frame dan prime. Frame adalah kumpulan informasi dengan fokus tertentu. Fokus dalam informasi disebut prime.

Tentu tulisan indepth beda dengan straight news. Perbedaannya terletak pada bentuk piramida tulisan. Jika straight news dengan piramida terbaliknya maka indepth punya piramida yang berantakan, jelas Teguh. Dengan memadukan konflik antara suspensi serta menambah ketajaman indepth, ditambah gaya penulisan jurnalisme sastrawi guna pikat daya tarik pembaca.  

“Dalam penulisan [indepth] konflik akan diiringi suspensi dan hadirkan konflik terbaru, hal ini terus berulang,” ucap Teguh.

Penerapan hukum ekonomi reportase menjadi aspek yang harus diperhatikan, dengan penyortiran diksi akan menghasilkan tulisan yang efektif. Dirinya jelaskan, media cetak memiliki keterbatasan ruang tulisan dalam memuat berita jadikan alasan utama. Sehingga dengan menerapkan hukum ekonomi reportase media cetak lebih dapat banyak memuat berita dan pembaca tidak merasa bosan.

“Banyak saya ketemui berita hari ini menggunakan diksi reportase seperti melakukan penangkapan padahal bisa menggunakan kata menangkap,” ucap Teguh mencontohkannya.

Perihal kasus korupsi, menurutnya di Indonesia skemanya sangat sederhana dan datar. Contohnya korupsi pembangunan. Saat diberikan proyek koruptor akan menggunakan ‘boneka’nya sebagai tender. Tender ini akan bantu dalam menggelapkan dana anggaran.

“Itulah jiwa korupsi berjemaah, terang benderang di tempat terbuka.”

Setiap jurnalisme akan memiliki efek dan dampak, tak terkecuali jurnalisme mengenai korupsi. Dengan pemberitaan korupsi, Teguh harapkan masyarakat sadar untuk memberantas korupsi.

Laporan investigasi jadi senjata dalam ungkap kasus korupsi. Hadirkan dokumen disertai riset data terpercaya melalui proses yang lama, sampai membutuhkan bertahun-tahun. Penulisan Term of Reference (ToR) menurut Fauji Yudha jadi langkah awal dalam peliputan.

Tak hanya Teguh. Perspektif hadirkan Pemimpin Redaksi Aceh Journal National Network atau AJNN, Fauji.

Fauji jelaskan tiga tahapan penulisan ToR. Pertama, riset data guna

“Pastikan pertanyaan tersebut relevan dengan tulisan yang di inginkan,” pungkas Fauji.

Seringkali narasumber menghindar tuk diwawancarai bila surat resmi atau permintaan wawancara tak digubris. Pungkasnya doorstop dapat jadi solusi. Salah satu berhasilnya doorstop ialah dengan mengetahui kebiasaan narasumber.

“Tanyakan kepada orang terdekat [narasumber], baik itu pembantu, satpam ataupun sekretarisnya,” ucapnya.

Keberadaan narasumber dapat digunakan untuk mendapatkan dokumen dan data riset. Informasi yang didapat pun harus diverifikasi, gunanya untuk membuktikan legitimisasinya. Fauji tambahkan etika saat berhubungan dengan koneksi. Seumpama ada informasi kecurigaan korupsi, jurnalis tetap harus bertanya ke terduga pelaku korupsi.

Proses liputan tak lepas dengan gratifikasi  berupa pemberian amplop berisikan uang, tiket jalan-jalan atau pemberian pulsa. Ia sarankan tak pernah untuk menerimanya. Sebab akan berpengaruh dalam kualitas penulisan nantinya.

Perasaan bersalah dan sungkan akan mempengaruhi mental jurnalis bila dirinya menerima gratifikasi dari narasumber.

“Ketika kalian mengambilnya, kalian tak akan bisa adil dalam menulis.”

Lalu ada Pimpinan Redaksi Harian Sumut 24, Rianto Aghly. Jelaskan bahwa menjadi jurnalis yang handal membutuhkan waktu lama. Penulisan-penulisan berita yang tajam akan menjalin hubungan dengan komunitas khusus, nantinya dapat jadi narasumber dalam ungkap kasus korupsi.

Kasus korupsi atau dikenal kerah putih tak dapat dilakukan sendirian. Rianto katakan penulisan kasus kerah putih perlu ada tim. Kerja sama antara sesama jurnalis, koneksi antara broker informasi dan instansi tertentu saling terhubung.

Selain itu, jurnalis saat mengungkap kasus kerah putih dengan asas praduga tidak bersalah. Bukan tanpa sebab, keseteimbangan informasi akan hadirkan tulisan yang adil. Dirinya menegaskan tugas jurnalis bukanlah sebagai hakim. Sebelum pengadilan memberikan keputusan jurnalis tidak dapat memberitakan terdakwa bersalah.

Chief Executive Officer Kantor Berita Aceh Mohsa El Ramadan berikan saran dalam kiat meningkatkan tulisan investigasi. Pemberian rasa terhadap tulisan, dirinya jelaskan cara untuk menghadirkan rasa dimulai dari kepekaan diri terhadap sekitar.

Kepribadian terpuji menjadi keharusan. Perasaan angkuh, lebih hebat daripada orang lain, dan ego mesti ditiadakan. Mohsa jelaskan saat akan berhubungan dengan narasumber, jurnalis harus sampingkan rasa ego.

“Semua tensi kita turunkan, jadilah diri kita yang mewakili publik sehingga kita bisa masuk kemana saja,” sambung Mohsa.

Seorang jurnalis dalam menulis investigasi harus memiliki wawasan luas. Cara mendapatkan wawasan luas ini dengan cara membaca dan menulis terus diulang. Menurut Mohsa penulis hebat tanpa banyak membaca akan membuat tulisannya jadi hambar.

Mohsa mengingatkan penggunaan bahasa jurnalistik menggunakan prinsip egaliter. Penggunaan kata bapak kepada seseorang lebih tua ataupun seperti tuan dan nyonya tidak diperbolehkan. Dirinya mengkecualikan kepada penulisan berbentuk kutipan.

Bersifat rendah hati jadikan jurnalis lebih terbuka dalam penulisan. Hadirnya sifat rendah hari membuat tulisan menjadi tidak kaku, lanjut Mohsa. Penerapan paling sederhananya meminta kepada jurnalis lainnya untuk meninjau tulisan yang telah dipublikasikan.

“Jurnalis adalah benteng terakhir bagi korban-korban,” tutup Mohsa.

Penulis : Nurfany Izwhani 

"Harga TBS Kelapa Sawit di Provinsi Jambi Naik, Memberikan Dorongan kepada Petani"


Provinsi Jambi, 20 Oktober 2023 - Tim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit di Provinsi Jambi telah mencapai kesepakatan penting mengenai harga TBS kelapa sawit. Hasil pertemuan ini menunjukkan peningkatan harga TBS untuk kelapa sawit yang berusia 10 hingga 20 tahun sebesar Rp 28,34 per kilogram, meningkat menjadi Rp 2.350,38 per kilogram.

Dalam penelusuran yang dilakukan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, berikut adalah harga TBS kelapa sawit di Provinsi Jambi untuk berbagai usia tanaman:

- Sawit usia 3 tahun: Rp 1.855,25 per kilogram.
- Sawit usia 4 tahun: Rp 1.961,16 per kilogram.
- Sawit usia 5 tahun: Rp 2.052,93 per kilogram.
- Sawit usia 6 tahun: Rp 2.139,88 per kilogram.
- Sawit usia 7 tahun: Rp 2.194,11 per kilogram.
- Sawit usia 8 tahun: Rp 2.239,01 per kilogram.
- Sawit usia 9 tahun: Rp 2.284,22 per kilogram.
- Sawit usia 10-20 tahun: Rp 2.350,38 per kilogram.
- Sawit usia 21-24 tahun: Rp 2.276,65 per kilogram.
- Sawit usia 25 tahun: Rp 2.166,67 per kilogram.

Selain itu, harga minyak sawit mentah (CPO) ditetapkan sebesar Rp 10.583,78 per kilogram dan harga Kernel sebesar Rp 4.953,64 per kilogram dengan indeks K sebesar 91,26%.

Peningkatan harga TBS kelapa sawit, terutama untuk tanaman berusia 10-20 tahun, memberikan dorongan positif bagi para petani kelapa sawit di Provinsi Jambi. Hal ini diharapkan akan memberikan insentif bagi petani untuk lebih bersemangat dalam memelihara kebun kelapa sawit dan memastikan kualitas TBS yang baik.

Keputusan penetapan harga ini juga dapat memengaruhi ekonomi lokal dan membantu para petani meningkatkan pendapatan mereka. Peningkatan harga ini mencerminkan komitmen untuk mendukung para petani dan industri kelapa sawit di Provinsi Jambi.

Sebagai bagian dari sektor pertanian yang vital di daerah tersebut, harga TBS kelapa sawit yang lebih tinggi memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan para petani. Semoga kebijakan ini memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam industri kelapa sawit di Provinsi Jambi.