Lama dibungkam, Aliansi Mahasiswa dan UKM ITSI Medan, Siap turun kejalan tuntut hak Mahasiswa !

2 Comments

Mahasiswa serta  (UKM) Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) turun ke jalan pada Rabu (10/5) untuk menyampaikan aspirasi tentang hak-hak mahasiswa yang tidak ditunaikan oleh ITSI. Gerakan ini dipicu dengan tidak adanya tanggapan atas surat yang berisi tuntutan mahasiswa yang telah disampaikan kepada pihak Yayasan.“ bukan baru kali ini dilakukan, sebelumnya sudah satu bulan kami menyurati semua lembaga, yang pertama itu Ketua Yayasan, kemudian Direksi PT. LPP. Dari semua yang sudah kami surati dengan tuntutan-tuntutan, kami kasih tenggang waktu, sampai saat ini tidak ada yang namanya penyelesaian. Hidup mahasiswa, turunkan REKTOR,” ujar Kurniawan selaku pimpinan AKSI dalam orasinya.
Dalam aksi ini, ada 5 poin tuntutan yang dilayangkan pada pihak kampus. Pertama, uang PDH Stambuk 2019 yang sudah tidak logis untuk ditempah atau dibagikan karena mahasiswa stambuk 2019 akan menyelesaikan studinya. Kedua, POSBUN 2020 yang tidak terlaksana akibat pandemi COVID-19. Kegiatan tersebut biasanya terlaksana dari kutipan biaya yang ditangguhkan kepada mahasiswa pada saat menjadi mahasiswa didik baru.Adapun poin tuntutan yang ketiga adalah mahasiswa penerima KIP kuliah yang masih dikenakan tagihan. “Kenapa kami harus menyurati LDDIKTI terlebih dahulu, baru hak mahasiswa KIP dikembalikan,” ujar Kurniawan selaku pimpinan AKSI.
Poin tuntutan keempat menyangkut sarana dan prasarana yang sudah tidak layak untuk difungsikan dalam kegiatan perkuliahan. Sementara poin tuntutan kelima adalah turunkan Rektor ITSI. Dari semua kejanggalan dan poin tuntutan, Mahasiswa serta aliansi UKM ITSI Medan menilai bahwa kinerja dari Rektor ITSI selama menjabat kurang untuk memenuhi hak-hak yang seharusnya ditunaikan oleh kampus.“Mungkin ini bukan pertama kalinya demo dimasa jabatan rektor yang sekarang,  yang pertama itu terjadi pada saat tingkat I, kemudian ini yang kedua kali terulang kembali, jadi kami di sini menuntut semua hak-hak kami yang tidak terpenuhi, maka dengan itu kami ingin hak kami itu kembali, seperti uang POSBUN stambuk 2020. Kami ingin biaya posbun tersebut  dikembalikan, bukan lagi digantikan dengan kegiatan, "ujar Kurniawan" dalam orasinya.
Perwakilan dari Yayasan Perkebunan Yogyakarta (YPKY) menanggapi aksi tersebut dengan mengatakan, “Oke, oke, jangan emosi dulu. Sekarang kita akan memasuki area hak yang merupakan hak mahasiswa, tentu saja akan ditunaikan oleh ITSI harusnya, tapi jika masuk ke area penurunan Rektor, itu nanti akan kita proses, karena prosesnya agak panjang. Jadi, kita jangan memaksakan kehendak di era demokrasi ini. Tentu saja, yang pertama mungkin kita akan mempelajari apa hak-hak saudara, apakah memang ada hal-hal yang belum ditunaikan," ujar perwakilan dari Yayasan.Perwakilan Yayasan juga menambahkan, "Saya harap masalah ini bisa cepat diselesaikan, tidak berlarut-larut. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak kampus untuk menyelesaikan tuntutan-tuntutan ini secara baik dan adil bagi semua pihak."

SIGMA LINE

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

2 komentar:

  1. Beda masa, beda orang nya, beda juga kondisinya, panjang umur perjuangan 🔥

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas tanggapan & komentarnya Bang

      Hapus